APA KATA DUNIA?
(NAGA BONAR in stage)
Oleh : Aris Landak Mekah
(Disadur dari Film "Naga Bonar" Karya Asrul Sani
,Dedicated for "Bustal Nawawi & Asrul Sani)
Sinopsis :
"Hidup Manusia
telalu pendek untuk disia-siakan.jika tidak mencipta kreasi besar,dengan
Landasan iman dan Taqwa"
Naga Bonar si Bekas Copet yang kemudian menjadi Jenderal,dan membantu
perjuangan Bangsa Indonesia di wilayah Medan Sumatera Utara untuk mempertahankan
kemerdekaan yang sudah di proklamirkan pada 17 agustus 1945, dimana tentara
NICA (Belanda) beserta sekutunya tidak mengakui wilayah bekas jajahannya itu
sudah mendapatkan kemerdekaanya.Karena itu mereka kembali dan ingin menguasai
lagi Indonesia,namun Jenderal Naga Bonar beserta pasukanya tidak
menyerah,bahkan pada akhirnya mereka bisa mengembalikan NICA ke pangkuan
Emaknya.Kisah ini diceritakan sendiri oleh Jenderal Naga Bonar,termasuk kisah
romantisnya dengan Kirana si anak dokter yang dituduh menjadi karib NICA,juga
Bujang pengikut setianya yang kemudian mati karena ngotot bertempur saat
gencatan senjata,dan pengangkatanya sebagai Jenderal yang tidak bisa diterima
akal rasional masa kini.
Pemain : 1.Naga Bonar 6.Mariam 10.Radio
2.Bujang 7.Murat 11. 2 Tentara Belanda
3.Kirana 8.Barjo 12.Mayor Slot
4.Emak 9.Pasukan
5.Lukman
Si Jenderal Naga
Bonar,di depan kuburan Emaknya,Kirana dan Bujang berdialog dengan semesta dan
kuburan.Berbunyi suara Radio Republik Indonesia.
001. Radio :
" Disini Radio Republik Indonesia dengan Warta Berita,
pasukan
Inggris yang pertama-tama telah mendarat di tanjung priuk,
ternyata
kedatangan mereka diikuti oleh tentara belanda,
semua
ini memang sudah diperkirakan,pemerintah Indonesia
akan
mengajukan protes.
Dimana-mana
tentara Belanda dibuntuti tentara Serikat yang mendarat,
lalu
mulai melakukan provokasi-provokasi,
rakyat
mengadakan perlawanan,
siapa
saja yang sehat dan kuat,bersenjatakan apa saja
maju
ke garis depan dengan tekad,Merdeka atau mati,
sementara
itu di garis belakang diadakan pembersihan terhadap
mata-mata
musuh dan penghianat-penghianat.
Dokter
Zuhri,seorang dokter yang terkenal,dianggap sebagai seorang penghianat,pasukan
rakyat yang dipimpin Mariam telah mengepung rumah dokter itu,tapi dokter itu
telah melarikan diri.
Pasukan
rayat yang dipimpin Naga Bonar,berhasil mengalahkan pasukan musuh,dan
membongkar gudang amunisi."
002. Naga Bonar :"Namaku
Naga Bonar,Aku anak Lubuk Bakam yang dulunya mencopet saja kerjanya,kemudian
diangkatlah aku jadi jenderal.Si Lukman yang kasih aku pangkat itu,iyalah...dia
kan anak HBS ,awak sekolah Bambupun tak tamat,kerjanya berfikir dan berfikir
saja ,karena itu kularang dia berfikir,kubilang..Hey Lukman kuperintahkan
berhenti kau berfikir,ehh...si Bujang diajaknya angkat beras.
Difisi
Tank...Majuuu..."
003. Barjo :"Difisi
Tank..Majuu.."
Kemudian
terjadi pertempuran,antara Pasukan Naga Bonar dan NICA.
004.Naga Bonar :"
Hai...kau pemuda Indonesia,Bangkitlah Kau Semua,Negeri Kita sudah merdeka..,Hai
Lukman terusnya bagaimana,aku lupa?"
005.Lukman :"
Terusnya apa Bang?"
006.Naga Bonar :"
Sambungan sajak Bang Pohan yang kubaca tadi??"
007.Lukman :"
Ini mortir sudah macam kentut,abang masih tanya saja?"
008.Naga Bonar :"
Suruh Berhenti Itu Mortir!!"
009.Lukman :"
Itu mortir Belanda Bang,mana dia mau?"
010. Naga Bonar :"
alaah...kau bilang suruh berhenti..!"
011.Lukman :"
Hei Murat kau yang bilang.."
010.Murat :"
BERHENTII...Monyet!!"
Belanda
dan pasukan Naga Bonar menghentikan tembak menembak.
011.Naga Bonar :"
Naahh..Apa ku bilang?,Hei...coba kau bilang dulu."
012.Lukman :"
Genderang Perang telah berbunyi.."
013. Naga Bonar :"
Nahh..Sudah,tau aku.Dengarkan panggilan ibu pertiwi,,tembaak!,
Heii..Kenapa
Belanda itu diam?"
Belanda
mundur meninggalkan sasana pertempuran.Barjo datang membawa pesan.
014.Barjo :"
Ada perintah dari markas,tembak menembak harus dihentikan.Kita akan berunding
dengan Belanda."
015.NagaBonar :"
Alaahhh...berunding,berunding,NICA masuk juga."
016.Barjo :"
Panglima harap lapor ke markas,untuk menerima perintah mundur."
017.Naga Bonar :"
Mundur?,sini kau..mundur kemana hah,Laut?,Kalau awak jatuh masuk laut macam
mana,lalu dimakan ikan?,sudah pernah kau dimakan
ikan,hah...hah...hah...??"
018.Barjo :
" Tapi abang harus mundur bang.."
019.Naga Bonar :"
Tidak mau mundur,majuu...!!"
020.Pasukan :"
Majuuuuuu...."
021.Barjo :"
Ini perintah Mayor Pohan..!!"
022.Naga Bonar :"
Bang Pohan?,Munduuurrr!!"
023.Pasukan :"
Maju atau mundur?,di bilang maju,kudengar mundur,aahh...mundur
sajalah..,mundur,mundur"
024.Naga Bonar :"
Kenapa tak kau bilang ini tadi perintah mayor pohan,kalau Bang Pohan bilang
mundur,ya mundurlah.Barjo..Mundur..mundur.."
025.Barjo :"
Munduuuuuurrrrr...!!!"
Seluruh
pasukan,termasuk Naga Bonar mundur dan menjemput Emak,untuk diibawa ke tempat
yang lebih aman.
026.Naga Bonar :
" Kita harus pindah maakk.."
027.Emak :"
Sudah dikejar-kejar polisi lagi kau?haa..haa..?,itu topi jambul,dari siapa lagi
kau copet?"
029.Naga Bonar :"
eeh..ini topi panglima mak.."
030.Emak :"
Hebat kau,sudah jadi panglima pencopet?"
Naga Bonar
menuju Bujang.
031.Naga Bonar :"
Kau bicara lah dulu sama mak,kalau kata-kataku sudah tak laku"
032.Bujang :"
Apa yang mesti ku bilang?"
033.Naga Bonar :"
Suka-suka hati kaulah,asal dia mau ikut kita pindah."
034.Bujang :"
Baiklah Bang.."
035.Emak :"
Pergi kau...kau jangan ajak si Naga Mencopet,Bengak kau.."
036.Bujang :"
Tembus Bang.."
Bujang
menyiapkan kursi untuk diduduki naga bonar.
037.Naga Bonar :"
Itulaahh...kalau makku sudah meracau saja,bisa gatal-gatal diamuk kudis seluruh
badanku,tapi itulah maak,akhirnya mau juga dia pindah,meskipun aku sendiri yang
harus menggendongnya.Aku sayang maak,dia yang membangun jiwa dan ragaku.Kalau
sudah ada makku satu itu,aku sudah tak perlu mak yang lain
kan?,haa...haa..?"
038.Barjo :"
Bang Naga,ada kurir membawa perintah dari gubernur,kita diperintahkan berunding
dengan komandan Belanda bang,tentang garis embarkasi (sambil menyodorkan gulungan surat,tapi tak
dibaca NagaBonar), Bacalaah bang.."
039.Naga Bonar :"
Alaahhh...berunding-berunding NICA masuk juga.Apa kata Dunia?,panggil Lukman dan Murat.."
Setting
berubah menjadi ruang pertemuan.
040.Lukman :"
Untuk berunding dengan tentara Belanda masing-masing kita harus punya
pangkat,supaya mereka segan,dan dalam pangkat ini kita jangan sampai
kalah."
041.Naga Bonar :"
Pangkat mereka apa lukman?"
042.Lukman :"
Aku tak tahu,tapi untuk amanya,Bang Naga kita beri saja pangkat yang
tertinggi,Marskal Medan.Seluruh panglima besar dalam perang dunia
kedua,pangkatnya itu.."
043.Naga Bonar :"
Rasanya kurang enak Lukman,apa tak bisa kau tambah sedikit,bagaimana kalau
Marskal Medan Lubuk Bakam?"
044.Lukman :"
Mana ada pangkat macam tu,Perusahaan Bus Medan Lubuk Bakam ada.."
045.Naga Bonar :"
Kalau Marskal Medan saja tak mau aku."
046.Lukman :"
Kan sudah kubilang mana ada pangkat macam begitu?"
047.Naga Bonar :"
Kalau tak ada kau bikin!"
048.Lukman :"
Dibikin?,Apa kata Dunia?"
049.Naga Bonar :"
itulah..,yang kau pikirkan cuma dunia yang kau sebut tadi.Kalian tau kan,si
NagaBonar tukang tembakau,kerjanya menipu orang,Tembakau sekaki dibilangnya dua
kaki,dia juga anak Medan,kalau pangkatku Marskal Medan saja,orang kira dia
aku?,Naahhh...Apa kata dunia??"
050.Lukman :"
Kalau begitu suka hati lah,aku tak usah ikut."
051.Naga Bonar :"
Jangan meraculah kau,duduklah dulu,apa tak ada pangkat yang lain?"
052.Lukman :"
Kalau lebih rendah ada,Jenderal.."
053.Naga Bonar :"Naah..itulah,
Jenderal Naga Bonar?,hebat kau,tak percuma kau jadi juru bicara markas."
Naga Bonar
mempersiapkan pertemuanya dengan Mayor Slot,tidak lagi berada di
pertemuan.Setting perlahan berubah jadi tempat pertemuan dengan Mayor Slot
054.Naga Bonar :"
Itulaahh...Aku Jenderal,si Murat bekas pedagang kopi,kopinyapun bukan kopi
nomer satu dikasihnya pangkat kolonel,Barjo bekas guru yang dipecat karena
tidak pernah masuk tapi tetap terima gaji pangkatnya letnan Kolonel,si Lukman
yang banyak cakap dan lari tersurut-surut kalau mendengar suara mortir itu
Mayor,beras masuk urusan dia pula,sedangkan si Bujang yang selalu maju kedepan
biar peluru meletus si rama-rama supaya tempat dudukku ada,dikasihnya pangkat
kopral.
Mau
rasanya kuludahi muka si Lukman itu,kubilang Hei...Lukman,kau kasih si Bujang
itu pangkat Wakil Jenderal,tapi dia bilang tak ada pangkat macam
begitu,Kudebat..kalah awak,iyalah..Dia kan anak ABS,awak sekolah bambupun tak
tamat..,Berangkat!"
055.Emak :"
Heii Naga..mau kemana kau??"
056.Naga Bonar :"
Iya maakk..,ada perlu sebentar mak."
057.Emak :"
Bawakan aku sirih..sirih yang dibawakan si bujang sudah busuukk.."
058.Naga Bonar :"
Iyaa..Maakk..!,,kuincar Kirana yang kena si Bidah,dia kira dia sepadan dengan
awak."
059.Bujang :"
iyalah,pesuruh sama jendral manalah sepadan,tapi Baru sekarang aku liat
Jenderal yang suruh mengambilkan sirih."
060.Naga Bonar :"
Heii diam kau..!!"
Sesampainya
di tempat pertemuan dengan Mayor Slot untuk menentukan garis embarkasi.Murat
dan Lukman menemani Naga Bonar.
061.Mayor Slot :"
Good morning General,How are you?"
062.Naga Bonar :"
Ah...yaa..ya.,Made in Swiss??(sambil melihat jam tangan mayor Slot)"
063.Tentara Belanda :"
Waahh General..,ternyata anda ahli sama arloji?"
064.Naga Bonar :"
Yaa..yaa.."
065.Tentara Belanda :" Silahkan
duduk General..,please sit down Mayor."
066.Mayor Slot :"
Untuk menentukan Garis Embarkasi,kami minta General tunjukkan dimana posisi
pasukan tuan." (sambil menyodorkan peta)
067.Naga Bonar :"
Yaa..yaa..Banyak burung??,disini.." (sebelum sempat melihat peta)
068.Mayor Slot :"
Rock'n roll...tangan sangat cepat."
069.Naga Bonar :"
Iyalah...saya seniman."
070.Tentara Belanda :"
General penyair?"
071.Naga Bonar :"
bukan...aaa.."(sambil meliukkan tangan)
072.Tentara Belanda :"
General penari?"
073.Naga Bonar :"
Naahh...ya..yaa"
074.Mayor Slot :"
Over damm sech.."
075.Naga Bonar :"
Kenapa ,ini Mayor sakit kepala?"
076.Tentara Belanda :"
yaa..Mayor ada sedikit pusing,ehmm..kami minta General tunjuk sekali lagi
dimana posisi pasukan tuan."
077.Naga Bonar :(memainkan
jari) "ehhmmm...disini"
078.Mayor Slot :"
Parit Buntar?,nei..nei..tidak mungkin General disana tempat tentara
kerajaan,and disana ada dapur."
079.Naga Bonar :"
Memang banyak dapur.."
080.Tentara Belanda :"
Disana Dapur tentara kerajaan,masak..masak."
081.Naga Bonar :"
Yaa...makan..makan."
082.Mayor Slot :"
Nei...masak..masak."
083.Naga Bonar :"
yaa...Makaann."
084.Mayor Slot :"
wwsss..(Berbisik pada Tentaranya)"
085.Tentara Belanda :"
Barangkali General salah tunjuk,kami minta General untuk sekali lagi."
086.Naga Bonar :"
Disini."(sambil menunjuk peta)
087.Tentara Belanda :"
This's Parit Buntar Mayor.."
088.Mayor Slot :"
Oke General thank you,yaa..Made in swiss.."
089.Naga Bonar :"
Yaa..yaa.."(Mencopet arloji Mayor Slot lalu memberikanya pada Bujang)
090.Bujang :"
Arloji macam ini belum lagi lah ada disini."
091.Naga Bonar :"
Kau simpan baik-baik Bujang,itu bekas Arloji Mayor Slot.Jadi biarpun Pangkat
kau kopral,tapi arloji kau Mayor."
Mereka
kembali dan merayakan malam itu dengan menyanyi Serampang Dua Belas tanpa
Lukman.Kemudian Lukman datang.
092.Lukman :"
Saya minta tenang..tenang..!!,ini soal penting.
abang
sadar tidak apa yang abang lakukan tadi siang?,kita bisa dituduh gagalkan
perundingan,itu Mayor sudah abang bikin pusing.Apa kata Dunia?"
093.Naga Bonar :"
Lalu apa pula salahnya Lukman,kenapa kita yang sibuk?"
094.Lukman :"
Ini serius bang,tidak main-main.."
095.Naga Bonar :"
Aku tidak main-main Lukman,Belanda itu mengira mereka pintar dan kita
bodoh,tapi Naga Bonar tidak bodoh.Kalau ku katakan dimana pasukan kita,mereka
akan tanya dimana kita taruh mortir,dimana kita taruh 12 koma tujuh."
096.Lukman :"
Dia bertanya untuk merundingkan garis Embarkasi.."
097.Naga Bonar :"
Bodohnya kau?,kalau dia tahu besok baru kau tunggu bom berjatuhan seperti ubi
di atas kepala kita.Lalu awak meninggal semua,mau kau?"
098.Lukman :"
Tapi kenapa Abang tunjuk Parit Buntar,padahal kita sudah tahu tempat itu sudah
mereka duduki?"
099.Naga Bonar :"
Naahh...kenapa mereka duduki itu,hah...haah?,padahal itu kan kampung neneknya
si Murat,betul kan Murat?, jadi bukan kampung mereka.
Coba
kau bilang sama Mayor..siapa itu?"
100.Barjo :"
Mayor Jam Tangan.."
101.Naga Bonar :"
Nahh..si Mayor jam tangan itu supaya mereka jangan tinggal dikampung neneknya
si Murat,tapi pulang ke kampungnya."
102.Lukman :"
Betul..betul Bang,tapi kan abang bisa tunjuk kampung lain yang ada di sekitar
situ,supaya mereka percaya,tunjuklah Tanjung Beringin misalnya."
103.Naga Bonar :"
Mana ku tahu Lukman,aku tak pernah belajar melihat peta.Jadi karena ada sedikit
peta itu terkelupas,lalu kutunjuk saja,rupanya dapur maknya
kutunjuk??,hahahahaha.."
104.Barjo,Murat,Bujang :"
Hahahahhahahahahahaa.."
105.Naga Bonar :"
Heii sudahlah..aku tak percaya sama Belanda, berunding,,,berunding NICA masuk
juga.
Barjo..suruh
pasang 12,7 di persimpangan Simpang Empat,Si lubis suruh pasang mortir di Bukit
Sagala,Dusun Padang kau tempatkan si Timang bersama pasukan senapan.
Kalau
Belanda masuk,suruh si Lubis tembakkan mortir ke tebing dan ditunggu dengan
pasukan senapan,lalu hantam pantatnya dengan Brenn dari samping."
106.Barjo :"
Siap Bang..!!"
Tinggal
Naga Bonar dan Bujang berdua saja.Sambil bersiap-siap bertemu Kirana.
107.Naga Bonar :"
Hei Bujang...coba kau cium ini?"
108.Bujang :"
Heii...sabun Cap Burung merak Bang?"
109.Naga Bonar :"
Iyalah...kau kan yang suruh?"
110.Bujang :"
Sekarang abang benar-benar bau Jenderal.Sampai ke Medan wanginya..,pangkat baru
Mayor,berani melawan jenderal dia.Tapi apa mau dikata,dia anak ABS,awak sekolah
bambupun tak tamat."
111.Naga Bonar :"
Aku agak muak juga liat si Lukman itu.Kerjanya berfikir saja,kataku apa pula
yang kau pikir Lukman?,kukira tidurpun dia berfikir.Sudah kau bilang aku mau
bertamu?"
112.Bujang :"
Sudah.."
113.Naga Bonar :"
Bujaang...Keretanya datang bujang,Selimut,selimuutt..!,apa kubilang?"
114.Bujang :"
Gara-gara si Lukman."
115.Naga Bonar :"
Lukman tidak pernah menyuruhku mandi. Jangan lemari kau
pegang,dindingnya...nanti roboh rumah ini??
Sudah
lewat kereta,apa lagi kita tunggu?,nanti hilang wangi badanku kau suruh pula
aku mandi?"
Sampai di
tempat Kirana,sambil celingukan si Naga Bonar.
116.Kirana :"
Mau apa kau,mau membunuh?,hebat betul..mau menembak orang tak bersenjata.Kenapa
kau masuk diam-diam,mau apa kau?"
117.Naga Bonar :"
Kalau diusir,ya pergi aku..,aku diusir?"
118.Kirana :"
Duduk..,aku mau bicara.!"
119.Naga Bonar :"
Kalau boleh aku minta teh panas."
120.Kirana :"
Kalau boleh?,kenapa kalau boleh?,kau kan tinggal perintah,kami tawanan."
121.Naga Bonar :"
Bukan.."
122.Kirana :"
Apanya yang bukan?,Lukman yang bilang."
123.Naga Bonar :"
Itu pandai-pandai dia sajalah."
124.Kirana :"
Aku bukan Belanda,bukan penghianat."
125.Naga Bonar :"
Bilang sama dia biar dia pusing.,orang macam-macam dia pikiranya,kalau aku,aku
cuma mau berkunjung.Tadi aku mandi,pakai sabun cap burung merak,kata si Bujang
wanginya sampai ke Medan,tapi habis tu menggigil aku,kalau tak dipegang si
Bujang roboh rumah."(Seluruh pemain pause,begitupun Kirana)
126.Barjo :"
Bang...Jenderal Mariam dari divisi harimau kumbang datang berkunjung..!!"
127.Naga Bonar :"
Kenapa kau memekik ?"
128.Barjo :"
Supaya kedengaran ke balik pintu lah Bang Naga."
129.Kirana :"
Apa aku mau kau serahkan ?"
130.Naga Bonar :"
Sudah..kau disini saja."
Pertemuan
Mariam dan Naga Bonar yang dihiasi aksi saling copet.
131.Mariam :"
Apa aku berkunjung kepada seorang saudara?"
132.Naga Bonar :"
Tidak salah lagi,hahahahahahahaha.."
133.Seluruh pasukan :"
Hahahahahahahaha..."
134.Mariam :"
Aku tau dia ada disini,aku pernah cari dia tapi dipotong orang."
135.Naga Bonar :"
Jadi kau kemari untuk mengambil dia?"
136.Mariam :"
Betuull..sudah lama aku suka padanya."
137.Naga Bonar :"
Aku juga.."
138.Mariam :"
Kalau begitu kita perang saudara saja lah."
139.Naga Bonar :"
Heii..tunggu,Mariam..kita jangan berperang karena perempuan, kita main catur
saja.,kalau kau menang kau boleh ambil dia,tapi mana mungkin kau
menang..?"
140.Mariam :" Heii...kau lihat saja nanti,kau taruh
taruhanya di meja."
141.Naga Bonar :"
Murat..kau panggil Kirana!"
142.Murat :"
Siaaappp!!"
Permainan
catur Mariam versus Naga Bonarpun dimulai.Di penuhi trik2 pencopet
profesional,mulai dari mencuri buah catur,bahkan adegan saling tembak.
143.Naga Bonar :"
Hei Kirana,waktu bapaknya masih mencopet Bapakmu sudah melawan Belanda.
Skak...,kudengar emak kau di copet Bapakmu dari Wak Kandang ya??"
144.Mariam :"
Heii..kau bawa-bawa Bapakku,jaga mulut kau Naga,jaga mulut kau,kau kira kau
saja yang jenderal,aku juga jenderal ini..,Lihat.."
145.Naga Bonar :(Lencana
Mariam dicuri dan ditaruh di atas papan catur)" haha...tapi mana mungkin
si Bengak Buta huruf ini menang?"
146.Mariam :"
Ku makan.."
147.Naga Bonar :"
Makan saja kerja kau ni,Bengak kali dia ini,sebaiknya kau belajar pada
keledai."
148.Mariam :"
Tapi masih untung aku Naga,masih untung aku,Bapakku masih ada.Tapi kau,bapakmu
sendal jepit?,hahahaha"
149.Naga Bonar :"
Baahh...kau hina Makku haah??,ini kepala
bapakmu,matanya,matanya,mulutnya,kuludahi.bdyaahh..
Lalu
kuinjak-injak,,,haaaaahh..h!!,Skak matt..,Apa kubilang ,Bengak!!"
150.Mariam :"
Berhenti Murat,ini pertarungan Jenderal lawan Jenderal."
Seluruh
pasukan dan Mariam meninggalkan Naga Bonar berdua dengan Kirana.Lencana,baju
dan senjata Naga Bonar dilucutinya sendiri dibantu Bujang,kemudian dipakai oleh
Bujang.
151.Kirana :"
Aku sudah takut kau kalah main catur tadi?,tapi kulihat kau yakin sekali
menang" (sambil mengobati Naga Bonar)
152.Naga Bonar :"
Ahh..tidak..mana mungkin aku menang,yaa..dia jago catur.Aku kenal dia,jadi
kubikin saja dia marah,lalu kuambil buah caturnya,Skak Matt..!!"
Kirana
pause,menuju adegan Murat yang membawa informasi.
153.Murat :" Nagaa...Si Bujang berangkat membawa pasukan
10 Orang."
154.Naga Bonar :(memeriksa
tanda pangkatnya) " Tanda pangkatku, topiku,pistolku?,kapan dia berangkat?
155.Murat :"
dini hari tadi."
156.Naga Bonar :"aahh...Jadi
jenderal juga dia Rupanya?"
Setting
Berubah ke Kirana yang di datangi Mak,untuk melamarkan si Naga Bonar.Naga Bonar
dan Murat pause.
157.Emak :"
Assalamu'alaikum.."
158.Kirana :"
Wa'alaikumsalam..ahh,mak rupanya,silahkan masuk mak,silahkan duduk mak"
159.Emak :"
Jadi si Naga sudah kemari?"
160.Kirana :"
Dia sudah beberapa kali datang kemari"
161.Emak :"
Lalu,kau dia rayu?"
162.Kirana :"
Ah..dia bicara biasa,dia janji tak mencopet lagi"
163.Emak :"
Kau jangan percaya,dulu dia janji sama aku dia akan sekolah,dia lari.Dia janji
mau belajar mengaji,dia mencopet.Pangkatnyapun itu tak benar,bikin-bikinan si
Lukman saja.Dia anakku,aku sayang padanya,tapi aku tak mau kau dia rusak."
Pindah
ke adegan si Murat dan Naga Bonar.Emak meninggalkan Kirana sendiri yang duduk
diam,dan merenung.Perlahan setting belakang pindah ke pemakaman si Bujang yang
mati bertempur.
164.Lukman :"
Bang..Bujang sudang pulang beserta pasukanya."
165.Naga Bonar :"
Suruh dia masuk..!!"
166.Lukman :"
Tidak bisa Bang."
167.Naga Bonar :"
Kenapa tidak bisa,kalau tidak mau,turunkan saja pangkatnya."
168.Lukman :"
Dia sudah mati."(sambil mnyerahkan barang-barang Bujang)
Lukman dan
Kirana Menuju ke tempat pemakaman Bujang.
169.Lukman :"
Pengumuman,sekarang akan disampaikan ucapan perpisahan kepada kopral Bujang
yang akan disampaikan Panglima pasukan yang mulia,Jenderal Naga Bonar..!!
Pengumuman,sekarang
akan disampaikan ucapan perpisahan kepada kopral Bujang..."
Naga
Bonar datang dengan bajunya yang ada Noda darah di dada yang dipinjam Bujang
untuk bertempur.
170.Naga Bonar :"
Sersan Mayor.."
171.Lukman :"
Sersan Mayor Bujang yang baru saja ditinggikan pangkatnya,yang akan disampaikan
Panglima pasukan yang mulia,Jenderal Naga Bonar..!!"
172.Naga Bonar :"
Bujang..kau sudah kularang Bertempur,tapi kau bilang kau mau Bertempur,Kubilang
jangan bertempur,tapi kau bertempur juga?,itulah...sekarang matilah kau..,Kubur!!"
Bujang
diangkat kemudian dikebumikan.Suara musik blues mengiringi nyanyian kesedihan
untuk Bujang oleh si Naga Bonar,dan seluruh pasukan yang ikut merasakan
kesedihan Naga Bonar.
173.Naga Bonar :"
Bujang...sudah kularang kau bertempur bujang..
Tapi kau tak mendengar
aku,kini matilah kau
dimakan
cacing,Bujang...E..!!
Bujang..teganya
kau tinggalkan aku,Bujang..
C
tujuh..
Bujang...sampai
hati kau,bujang.."
Kirana
mendatangi Naga Bonar,mengajaknya berbicara,untuk melipur kesedihan Naga Bonar.
174.Kirana :"
Kau jangan terlalu sedih Naga,semua orang mesti mati,apalagi dalam
peperangan?"
175.Naga Bonar :"
Betul..jangankan kopral ,Jenderal sekalipun mati,tapi yang kusedihkan bukan kopral
mati,itu cuma bikin-bikinan si Lukman.Tapi karena si Bujang,aku sudah bilang
sama dia jangan bertempur,tapi dia bertempur juga,mati lah."
176.Kirana :"
Apa yang akan kau lakukan setelah perjuangan ini berakhir."
177.Naga Bonar :"
Ada juga kutimbang-timbang,mak sudah betul-betul malu aku jadi
copet,kupikir-pikir biar mak bangga,jadi polisi lah.Tapi kupikir lagi,Pencopet
jadi polisi,salah-salah orang bilang polisi jadi pencopet?,kalau sudah begitu
bukan lagi mak saja yang marah,Polisi juga marah"
178.Kirana :"
Tapi jangan lagi kau mencopet"
179.Naga Bonar :"
Tidak ,aku janji..biar ditaruh barang didepanku,tak kan kuambil."
180.Kirana :"
Aku senang padamu..
181.Naga Bonar :"
Jadi ada pencopet yang jadi orang baik-baik?"
182.Kirana :"
Ada.."
183.Naga Bonar :"
Copet yang jadi suami perempuan baik-baik?"
184.Kirana :"
Bisa.."
185.Naga Bonar :"
Salaman.."
186.Kirana :"
Salaman.."
187.Naga Bonar :"
Diciumnya aku sama si Kirana...,kiri lalu kanan,inilah pencopet yang jadi suami
perempuan Baik-baik,Emak pasti bangga padaku..Hah..haah?
Kirana
meninggalkan Naga Bonar sendirian, Seluruh pasukan dikumpulkan,untuk menyerbu
Belanda yang sudah melanggar wilayah Beringin Tiga.Murat dan Lukman datang.
188.Murat :"
Naga...Kirana katanya mau ikut bertempur?"
189.Lukman :"
Heii...dia kira kita ini main-main?"
190.Naga Bonar :"
Hati-hati kau Lukman,kusuruh mandi kau,datang malaria kau.,baru kau rasa,apa
dia bilang?"
191.Murat :"
Katanya dia akan mendampingi panglima selalu,baik dalam keadaan apapun."
192.Naga Bonar :"
Bilang sama Kirana permintaanya disetujui."
193.Lukman :"
Dia mau dikasih pangkat apa?"
194.Naga Bonar :"
Pangkatnya Permaisuri.."
Bersamaan
itu datang kirana yang sudah siap dengan seragam Panglima.seluruh pasukan,dalam
kondisi siap bertempur,dan siap pada divisinya masing-masing.
195.Kirana dan Naga Bonar :"
Hai...kau pemuda Indonesia
Bangkitlah
Kau Semua,
Negeri
Kita sudah merdeka,
Genderang
Perang telah berbunyi,
Dengarkan
panggilan ibu pertiwi."
196.Seluruh Pasukan :"Hai...kau
pemuda Indonesia
Bangkitlah
Kau Semua,
Negeri
Kita sudah merdeka,
Genderang
Perang telah berbunyi,
Dengarkan
panggilan ibu pertiwi..,Tembaaakk!!!"
Sebelah
Musholla/2013
Ijin share ya bro.. meskipun udah liat filmnya, tapi masih ngakak baca naskahnya.. :D
BalasHapusMantap... tks
BalasHapushttp://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/waspada-6-masalah-kencing-ini-bisa-jadi.html
BalasHapushttp://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/alami-keguguran-stella-cornelia-malah.html
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/pencinta-dessert-wajib-coba-es-krim.html
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!
Play Real Money Games at Casino Roll
BalasHapusReal money slot machines — Play them at 가상화폐 종류 casinos 켈로나 개조 across the US. Learn the ropes and choose 라이브 바카라 the right one, and let the fun 삼성 코엑스 begin! Our 브라 밝기 조절 mobile casino